" Perjuangan tidak akan berakhir hari ini sebagaimana ia tidak bermula hari ini "

Monday, November 17, 2008

Majlis Perasmian
Kelab Penyokong Muda PAS

Majlis diserikan oleh tarian naga dan gendang India . Ianya disempurnakan dihadapan Bangunan Pejabat Agong PAS Pusat di Jalan Raja Laut .
Walaupun majlis ini sederhana namun ianya tetap meriah dan menarik perhatian orang ramai yang lalu dan singgah di situ .
Sebahagian besar EXCO DPP Pusat turut hadhir bagi menyerikan Majlis Perasmian ini . Syabas saya ucapkan kepada Lajnah Perpaduan Nasional DPPP.

6 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Suatu yang boleh diketawakan. PAS teramat tegas dalam memperjuangkan Islam. Tarian Naga Cina yang berlatarbelakang semangat khurafat Agama Budha pun ditolak-ansur. Jangan dibanding dakwah ala-politik kepartian dengan usaha menegakkan Agama yang mengikut jalan yang benar.

Ini dakwah pancing undi je..

9:37 AM

 
Anonymous Anonymous said...

Salam, Saudara...tolong kemukakan hujjah & bukti @ fakta, mengatakan Tarian Naga Cina itu ada kaitan dengan agama Budha...! Atau saudara hanya komen somborono je...!

9:51 AM

 
Anonymous Anonymous said...

Sebab tulah orang Islam tambah-tambah yang mengaku tahu agama dan menegakkan Agama sepatutnya mengkaji dulu sebelum bertindak. Takkan benda macam ni pun nak diberi hujjah nampak sangat leceh dalam menjaga Agama. Pas tu ngaku pejuang Agama. Bukan... Pejuang Undi Budha dan Hindu !!!

Pergi ke wikipidia taip Lion Dance kalau tak tahu baca cari kamus !!!

Sedihnya aku ..

11:21 AM

 
Anonymous Anonymous said...

Interestingly, the lion is not indigenous to China however Asiatic lions were quite common in neighboring India then. These Asiatic lions[3] found in nearby India are the ones depicted in the Chinese culture. When traveling Buddhist priests and monks, as Buddhism was spread in China by traveling Buddhist priests and monks from India, brought stories to China about stone Asiatic / Indian lions guarding the entry to Indian Buddhist temples & monasteries and the palaces of Indian Kings, Chinese sculptors modeled lion statues after native dogs (Compare the Chow Chow, Pekingese, Shi Tzu, Shar-Pei, Pug etc. closely related dog breeds originating in ancient China called Foo Dogs) for use outside their temples and palaces as nobody in ancient China of those times had ever seen a real lion before. The mythic version of the animal, was known as the Lion of Fo, the word Fo 佛 being Chinese for Buddha. The Chinese word for lion is "Shi" which was adopted from their Sanskrit name "Sinh" in the neighboring India.

Lions of Fo are often created in pairs, with the male playing with a ball and the female with a cub. They occur in many types of Chinese pottery and in Western imitations[4].

The Buddhist version of the Lion was originally introduced to Han China as the protector of dharma and these lions have been found in religious art as early as 208 BC. Gradually they were incorporated as guardians of the Chinese Imperial dharm. Lions seemed appropriate regal beasts to guard the emperor's gates and have been used as such since.

The mythic Lion is sometimes associated with feng shui, and are often called Fu Lions. Fu means 'happiness' in Chinese; however, the term "Fu Lion," and its variant Foo Lion, are not used in Chinese. Instead, they are known as Rui Shi (瑞獅) ("auspicious lions") or simply Shi ("lions").

There are various styles of imperial guardian lions reflecting influences from different time periods, imperial dynasties, and regions of China. These styles vary in their artistic detail and adornment as well as in the depiction of the lions from fierce to serene.

12:00 PM

 
Anonymous Anonymous said...

Simbolisasi itu berasal dari kepercayaan Buddhisme dan Taoisme:

“hewan diperkenalkan kepada kebudayaan Cina sehubungan dengan datangnya ajaran Sang Buddha ke Cina karena dalam ajaran ini Singa digambarkan sebagai pembela keyakinan dan Hukum Buddha. Singa Korea atau Anjing Fu bisa terlihat mengawal bagian depan kuil-kuil Buddha. ... patung-patung Singa banyak terlihat digunakan untuk menjaga suatu bangunan, baik diletakkan di atap maupun di pintu. ... Seorang rahib Tao akan mengundang kekuatan-kekuatan Langit atau roh lewat Hewan-hewan Perlambang .... Upacara-upacara magis Tao yang paling penting, yang mengikuti urut-urutan Lo-Shu, terdiri dari kemampuan untuk mengundang datang kekuatan-kekuatan yang dipunyai jenderal-jenderal Roh ini.” (Ong, 39,39,23,28)


Versi yang paling populer mengenai Singa sebagai lambang adalah Singa yang berdansa sambil berakrobatik (barongsay):

“Dalam hal ini Singa tersebut bisa mendatangi rumah-rumah atau kantor-kantor sebagai lambang rezeki dan berkah dan juga untuk mengusir pergi pengaruh jahat. Tarian ini disertai pukulan tambur dan gembreng serta mercon untuk mengusir roh jahat.” (Ong, 234).

Tarian singa dimainkan oleh kelompok-kelompok pesilat Cina yang menggunakan kekuatan batin chi untuk menggerakkan simbol roh itu, demikian juga Singa itu bagian penyembahan nenek moyang dan merupakan personifikasi dewa-dewa Cina pula:

“Jika terdapat tiga singa maka mereka mewakili Kwan Kung yang bermuka merah dan berjanggut hitam, Liu Pai yang berwarna kuning dan Chang Fei yang bermuka dan berjenggot hitam yang hidup dalam zaman Tiga Kerajaan Han.” (Ong, 234).

Dalam praktek permainan, Barongsay biasa disemayamkan di Klenteng/Vihara dan disembahyangi dengan dupa, dan sebelum bermain para pemain berdoa dan menyembah patung Buddha terlebih dahulu.

12:18 PM

 
Anonymous Anonymous said...

LAIN KALI PANGGIL MOK YONG AND WOK DOGOL SEKALI.

11:02 PM

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home